Senin, 27 April 2020

Archaeobacteria dan Eubacteria

Prokariota terbagi menjadi dua domain: archaea dan bakteri. Archaebacteria adalah prokariota pertama dan tinggal di lingkungan yang ekstrim. Mereka memiliki beberapa hal yang sama dengan bakteri dan beberapa hal dengan organisme eukariotik. Prokariota Eubacteria adalah bakteri yang sejati. Mereka memiliki peran yang tak terhitung jumlahnya, termasuk dekomposisi dan daur ulang nutrisi, pencernaan dan penyakit. Bakteri berperan besar dalam kehidupan, baik menguntungkan maupun merugikan. Menguntungkan misalnya dalam produksi bahan makanan, penghasil antibiotik, dan penyubur tanah. Merugikan misalnya merusak bahan makanan, menyerang tanaman, dan penyebab penyakit.

A. Prokariota
Prokariota adalah organisme paling banyak yang ada di bumi, yang paling awal muncul, mereka adalah bentuk pertama dari kehidupan. Prokariota adalah organisme bersel tunggal yang tidak mempunyai membran nukleus. Prokariota telah berevolusi menjadi beberapa bentuk, dan sekarang menjadi bagian dari setiap kehidupan di bumi.

Prokariota mempunyai sedikit perbedaan morfologi yang dapat digunakan untuk mengelompokkannya, prokariota tidak bervariasi dalam ukuran dan bentuk. Secara tradisional telah dikelompokkan berdasarkan struktur, fisiologi, dan komposisi molekuler. Prokariota mempunyai beberapa ciri-ciri, yaitu:
  1. Tidak mempunyai membran nukleus.
  2. Mempunyai ribosom yang berbeda dengan eukariot.
  3. Hampir semua prokariota lebih kecil dari eukariota yang paling kecil.
  4. Bersel tunggal (uniseluler).

Dengan membandingkan ribosom RNA, para ilmuwan telah menemukan bahwa ada 2 tipe yang berbeda dari prokariota, yaitu: Archaeobacteria dan Eubacteria (bakteri).

B. Archaeobacteria
Dalam sistem klasifikasi pada sistem enam kingdom, Archaeobacteria termasuk dalam satu kingdom tersendiri.  Archaeobacteria termasuk kelompok prokariotik. Pertama kali diidentifikasikan pada tahun 1977 oleh Carl Woese dan George Fox. Ada tiga kelompok dari Archaeobacteria, yaitu methanogens, halophiles, dan thermophiles.
No.KelasKeterangan
1.Ciri-ciri ArchaeobacteriaArchaeobacteria memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
  • Sel bersifat prokariotik.
  • Lipida pada membran sel bercabang.
  • Tidak memiliki mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, dan lisosom.
  • Habitat di lingkungan bersuhu tinggi, bersalinitas tinggi, dan asam.
  • Berukuran 0,1µm sampai 15µm, dan beberapa ada yang berbentuk filamen dengan panjang 200µm.
  • Dapat diwarnai dengan pewarnaan Gram.
2.Habitat ArchaeobacteriaPada prinsipnya habitat Archaeobacteria di lingkungan bersuhu tinggi, bersalinitas tinggi dan asam. Tetapi biasanya Archaeobacteria dikelompokkan berdasarkan habitatnya, yaitu:
  • Halophiles, yaitu lingkungan yang berkadar garam tinggi.
  • Methanogens, yaitu lingkungan yang memproduksi methan. Ini dapat ditemukan pada usus binatang.
  • Thermophiles, yaitu lingkungan yang mempunyai suhu tinggi.
3.Bentuk ArchaeobacteriaBentuk Archaeobacteria bervariasi, seperti berbentuk bola, batang, spiral, cuping, dan empat persegi panjang. Bentuk-bentuk yang berbeda ini menunjukkan perbedaan tipe metabolismenya.
4.Klasifikasi ArchaeobacteriaMenurut Woese, Kandler dan Wheelis, 1990, Archaeobacteria dibagi menjadi beberapa phylum, yaitu:
  • Phylum Grenarchaeota
  • Phylum Euryarchaeota
  • Halobacteria
  • Methanococci
  • Methanophyri
  • Archaeoglobi
  • Thermococci
  • Thermoplasmata
  • Phylum Korarchaeota
  • Phylum Nanoarchaeota
5.Struktur ArchaeobacteriaDinding sel Archaeobacteria tidak mempunyai peptidoglikan, dinding selnya tipis, jika dikelompokkan berdasarkan teknik pewarnaan Gram (Gram stain) maka Archaeobacteria termasuk bakteri Gram negatif.

C. Eubacteria (Bakteri)
Awalan Eu pada kata Eubacteria berarti sesungguhnya. Jadi, Eubacteria berarti bakteri yang sesungguhnya. Selanjutnya disebut bakteri saja atau bisa disebut dengan kuman atau basil.
No.KelasKeterangan
1.Ciri-ciri EubacteriaEubacteria memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
  • Bersel tunggal, prokariotik, tidak berklorofil.
  • Adaptasi terhadap lingkungan buruk membentuk endospora.
  • Reproduksi vegetatif dengan membelah diri dan generatif dengan paraseksual.
  • Ukuran tubuh 1 - 5 mikron.
  • Bersifat heterotrof.
2.Gram Stain (Pewarnaan Gram)Pada tahun 1884 Christian Joachim Gram, seorang ahli bakteriologi asal Denmark menemukan teknik Gram Stain (pewarnaan gram). Sel bakteri diwarnai dengan kristal violet atau pewarna ungu dan kemudian dicuci dengan alkohol atau aseton. Bakteri yang warna ungunya tidak luntur disebut bakteri gram positif. sedangkan bakteri yang warna ungunya luntur disebut bakteri gram negatif. Bakteri yang dinding selnya tipis ini selanjutnya diwarnai dengan safranin atau pewarna merah.
    3.Reproduksi EubacteriaReproduksi bakteri pada umumnya aseksual, yaitu dengan pembelahan biner dari satu bakteri membelah menjadi 2 dan seterusnya.

    Reproduksi secara seksual tidak terjadi pada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut paraseksual. Ada 3 cara proses paraseksual, yaitu:
    • Transformasi, perpindahan sedikit materi genetik atau ADN bahkan hanya satu gen saja ke bakteri lain dengan proses fisiologis yang kompleks.
    • Konjugasi, bergandengnya dua bakteri dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik.
    • Transduksi, pemindahan materi genetik dengan perantaraan virus.
    4.Klasifikasi EubacteriaBakteri dapat diklasifikasikan menurut beberapa cara:
    a. Berdasarkan cara mendapatkan makanannya
    1) Bakteri heterotrof
    Bakteri yang hidupnya tergantung pada organisme lain dalam hal pemenuhan zat organik sebagai sumber karbon (C). Dibedakan menjadi 2, yaitu:
    • Bakteri saprofit (saproba), hidup dari zat-zat organik yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup atau sampah.
    • Bakteri parasit, hidup di dalam tubuh makhluk hidup atau bahan-bahan dari tubuh inangnya. Dibedakan menjadi: Bakteri parasit fakultatif, dapat hidup sebagai saprofit. Bakteri parasit obligat, hanya mutlak sebagai parasit. Bakteri patogen, menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia.
    2) Bakteri autotrof
    Bakteri yang mampu menyusun makanan sendiri dengan sumber karbon (C) yang berasal dari senyawa anorganik (CO2 atau karbonat). Dibedakan menjadi:
    • Bakteri fotoautotrof, energi untuk sintesis berasal dari cahaya. Contoh bakteri ungu dan bakteri hijau.
    • Bakteri kemoautotrof, energi untuk sintesis makanan berasal dari reaksi-reaksi kimia. Contoh: Nitrosococcus, Nitrosobacter, dan Nitrosomonas.
    b. Berdasarkan kebutuhan oksigen pada waktu respirasi
    • Bakteri aerob. Bakteri yang memerlukan oksigen bebas dalam kehidupannya. Contoh: Nitrosococcus dan Nitrosomonas.
    • Bakteri anaerob. Bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas dalam kehidupannya. Contoh: Clostridium tetani (anaerob obligat), Escherichia coli (anaerob fakultatif), Salmonella (anaerob fakultatif), dan Shigella (anaerob fakultatif)
    c. Berdasarkan jumlah dan kedudukan flagela
    • Atrik: tidak mempunyai flagela.
    • Monotrik: mempunyai flagela pada satu ujungnya.
    • Lofotrik: mempunyai sejumlah flagela pada salah satu ujungnya.
    • Amfitrik: mempunyai sejumlah flagela pada kedua ujungnya.
    • Peritrik: mempunyai flagela pada semua permukaan tubuh.
    d. Berdasarkan bentuknya
    • Kokus (coccus) ,bentuk bulat seperti bola, dibedakan atas: Monococcus, tersusun satu-satu. Contoh: Monococcus gonorhoe. Diplococcus, bergandengan dua-dua. Contoh: Diplococcus pneumoniae. Tetracoccus, bergandengan empat-empat. Sarcina, bergerombol membentuk kubus. Staphylococcus, bergerombol membentuk buah anggur. Contoh: Staphylococcus aureus. Streptococcus, bergandengan membentuk rantai.
    • Basil (bacillus) bentuk batang (silinder), dibedakan atas: Diplobacillus, bergandengan dua-dua. Contoh: Salmonella typhosa. Streptobacillus, bergandengan membentuk rantai. Contoh: Azetobacter. Monobacillus, tunggal (satu-satu). Contoh: Eschericia coli.
    • Spiral (spirillum) bentuk spiral (lengkung), dibedakan atas: Vibrio (bentuk koma), lengkung kurang dari setengah lingkaran. Contoh: Vibrio cholerae. Spiral, lengkung lebih dari setengah lingkaran. Contoh: Spirochaeta pallidum.
     Archaebacteria adalah prokariota pertama dan tinggal di lingkungan yang ekstrim Archaeobacteria dan Eubacteria
    5.Struktur Sel EubacteriaStruktur selnya terdiri atas:
    a. Bagian sel sebagai penutup sel
    • Kapsula: bagian paling luar berupa lendir berfungsi melindungi sel.
    • Dinding sel: tersusun atas peptidoglikan yang merupakan polimer besar atau polisakarida.
    • Membran plasma: bagian penutup paling dalam, mengandung enzim oksida atau enzim respirasi. Fungsinya sama dengan mitokondria pada sel eukariotik.
    b. Bagian sitoplasma
    Sitoplasma berbentuk koloid mengandung butiran-butiran protein, glikogen, dan juga lemak. Sel bakteri tidak mengandung organel retikulum endoplasmik, badan golgi, mitokondria, lisosom, dan sentriol. Tetapi bakteri mengandung ribosom yang tersebar dalam sitoplasma. Bahan genetik berupa ADN atau kromosom di daerah sitoplasma tidak memiliki membran inti.